Sabtu, 19 Februari 2011

BUDIDAYA PERIKANAN

Menurut UU RI NO 45 tahun 2009 tentang perubahan aras UU No 31 tahun 2004 tentang perikanan, pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan /atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.



Irzal Effendi (2004) mendefinisikan budidaya (akuakultur) adal campur tangan (upaya- upaya) manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya yang dimaksud adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan (growth), serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga diperoleh keuntungan.

Ruang lingkup Akuakultur (budidaya) bisa dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu berdasarkan kegiatan, spasial, sumber air, zonasi darat – laut, dan posisi wadah produksi.
Berdasarkan kegiatannya akuakultur (budidaya) mencakup :
1. Subsistem pengadaan sarana dan prasarana produksi.Pengadaan prasarana produksi mencakup pemilihan lokasi, pengadaan bahan, dan pembangunan fasilitas produksi. Sedangkan pengadaan sarana produksi mencakup pengadaan induk, benih, pakan, pupuk, obat-obatan, pestisida, peralatan akuakultur, tenaga kerja, dan sebagainya.
2. Subsistem proses produksi, mencakup kegiatan sejak persiapan wadah kultur, penebaran (stocking), pemberian pakan, pengelolaan lingkungan, pengelolaan kesehatan ikan, pemantauan ikan, hingga pemanenan.
3. Subsistem penanganan pascapanen dan pemasaran, mencakup kegiatan meningkatkan mutu produk sehingga bisa lebih diterima konsumen , distribusi produk, dan pelayanan (servis) terhadap konsumen.
4. Subsistem pendukung, antara lain mencakup aspek hukum (perundang-undangan dan kebijakan), aspek keuangan (pembiayaan/kredit, pembayaran dan sebagainya), aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi, perbankan, lembaga birokrasi, lembaga riset dan pengembangan, dan sebagainya).

Berdasarkan spasial akuakultur (budidaya) kegiatannya bisa berlangsung di darat dan dilaut, mulai dari pegunungan, perbukitan, dataran tinggi,dataran rendah, pantai, muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal (shallow seas), terumbu karang (reef flat), hingga laut lepas/laut dalam (open seas/deep seas).

Ruang lingkup akuakultur (budidaya) berdasarkan sumber air.
Berdasarkan sumber air yang digunakan untuk kegiatan produksi akuakultur dikenal budidaya air tawar ( freshwater culture), budidaya air payau (brackishwater culture) dan budidaya laut (mariculture)/marikultur.

Ruang lingkup akuakultur berdasarkan zonasi darat-laut.
Berdasarkan kepada zonasi darat-laut dikenal inland aquaculture dan marine aquaculture (mariculture)
Inland aquaculture adalah kegiatan akuakultur yang dilakukan didarat (land-base) dengan menggunakan sumber air berupa air tawar (mata air, sungai, danau, waduk, saluran irigasi, air hujan, air sumur, dan genangan air lainnya) atau air payau.
Marine aquaculture adalah kegiatan akuakultur yang dilakukan dilaut.
Ruang ingkup akuakultur berdasarkan posisi wadah produksi.
Berbeda dengan pembagian berdasarkan zonasi darat laut diatas, ruang lingkup akuakultur bisa juga dibedakan berdasarkan posisi wadah produksi terhadap sumber air sehingga didapat akuakultur yang berbasiskan daratan (land-base aquaculture) dan berbasiskan perairan (water-base aquaculture)

Pengelompokan komoditas akuakultur berdasarkan karakter morfologi dan jenis habitat.
Habitat air tawar : karakter morfologi Ikan : ikan mas, gurami, nila, mujair, patin, lele, tambakan, bawal; karakter morfologi udang : udang galah, udang cherax; karakter morfologi Moluska : kijing taiwan; karakter morfologi ekinodermata : --- ; karakter morfologi alga : tanaman hias.
Habitat air payau : karakter morfologi Ikan : bandeng, belanak; karakter morfologi Udang : udang windu, udang vanamei, udang biru, kepiting bakau; karakter morfologi moluska : --- ; karakter morfologi ekinodermata : --- ; karakter morfologi alga : --- .
Habitat air laut : karakter morfologi ikan : kerapu, kakap putih, baronang, kobia, napoleon; karakter morfologi udang : lobster ; karakter morfologi moluska : kerang hijau, kerang mutiara, abalone ; karakter morfologi ekinodermata : teripang, bulu babi ; karakter morfologi alga : euchema cottonii, gracilia sp., chlorella sp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar